Friday, 1 March 2013

Detektif

  1 comment    
categories: 

Malam Itu Dujun Pulang Jam 9 Malam. Biasa Nya Jam Segini Gyuri Dan Gikwang Udah Tidur. Saat Dujun Selesai Memarkir Mobil Nya. Narsha Membukakan Pintu.

Dujun : “Belum Tidur Sha ?”, Dujun Memasuki Rumah
Narsha : “Belum, Gikwang Jam 8 Tadi Udah Tidur, Tapi Gyuri Belum, Muka Nya Kusut Sekali”, Narsha Menutup Pintu Lalu Kembali Ke Dapur.

Di Ruang Tamu, Tampak Gyuri Tengah Mengamati Sebuah Foto.

Gyuri : “Udah Makan Pa ?, Tuh Ada Kare, Narsha Yang Masak, Enak Lho, Masih Hangat….”
Dujun : “Iya, Ntar Aku Makan, Kamu Liat Foto Siapa ?, Serius Sekali…”
Gyuri : “Nggak Ini Foto Halaman Sebuah Diary Tua, Aku Memotret Nya Tadi Pas Ngeliput Berita….”
Dujun : “Berita Apa ?”
Gyuri : “Ditemukan Kerangka Manusia Di Villa Violet Saat Villa Itu Akan Di Robohkan Untuk Di Buat Sebuah Perkantoran”

Dujun Mengernyitkan Dahi Nya

Dujun : “Itu Kan Villa Tua, Terus Kondisi Kerangka Gimana ?”
Gyuri :”Udah Tua Sekali…, Aku Tadi Nungguin Tim Autopsi Memeriksa Kerangka Itu”
Dujun : “Kamu Kok Penasaran Sekali ?, Paling Itu Mayat Yang Terkubur Di Sana Dulu…”
Gyuri : “Coba Papa Baca Diary Di Foto Ini”


Isi Diary:



Dujun Membaca Dengan Serius.

Dujun : “Hmmm, Mungkin Cuma Catatan Biasa…”
Gyuri : “Bukan Pa, Tadi Aku Udah Nelpon Tim Autopsi Kerangka Itu, Dan Hasilnya Usia Kerangka Tersebut Kira-Kira 120-80 Tahun Lalu, Dan Terdapat Retakan Berlubang Di Belakang Tengkorak Kerangka Itu, Selain Itu Diary Ini Aneh…”
Dujun : “Jadi Ini Pembunuhan Seabad Lalu ?”
Gyuri : “Betul, Aku Udah Minta Nicole Mencari Daftar Orang Hilang Seabad Lalu…”
Dujun : “Agak Susah Tu, Waktu Itu Kan Zaman Perang. Nanti Kalau Ada Perkembangan Kasih Tahu Ya, Aku Ganti Baju Dulu…”

Dujun Pergi Ke Kamar Berganti Pakaian, Sementara Gyuri Masih Memandangi Foto Diary Tua Itu…

Pagi Hari Nya, Dapat Berita Baik Dari Nicole, Udah Dapat Informasi Terbaru. Seabad Lalu Ada Seorang Pelayan Wanita Muda Hilang, Bernama Laina. Bekerja Pada Keluarga Bangsawan Belanda Van Rune. Pergi Dari Kediaman Keluarga Van Rane Sejak 11 Agustus 1910, Dan Hilang Hingga Sekarang. Keluarga Van Rane Terdiri Atas John Van Rane (Bangsawan Van Rane, 28 Tahun), Cleo Van Rane (Istri Van Rane, 25 Tahun). Di Rumah Yang Bernama Silentsia Itu Terdapat Ketua Pelayan, Alwin (36 Tahun), Tukang Kebun, Kanu (23 Tahun) Dan Laina (18 Tahun). John Van Rane Di Temukan Tewas Gantung Diri Tanggl 4 Juli 1910. Sejak Saat Itu Perekonomian Keluarga Van Rane Mengalami Guncangan, Di Saat Itu Lah Laina Hilang. Hingga Minggu-Minggu Berikut Nya, Keluarga Van Rane Menjual Semua Harta Warisan Keluarga Termasuk Villa Violet. Pengacara Keluarga Van Rane, Dennis (35 Tahun) Mengurusi Penjualan-Penjualan Itu, Termasuk Masalah Warisan Yang Ditinggalkan Van Rane, Karena Cleo Menyendiri Ke Desa Terpencil, Semenjak John Gantung Diri Dan Laina Menghilang. Ternyata Nicole Juga Mengontak Seluruh Keturunan-Keturunan Orang Yang Ada Hubungan Dengan Keluarga Van Rane Seabad Lalu.

Dan Selesai Makan Pagi Dujun Dan Gyuri Pergi Hendak Pergi Ke Kantor Masing-Masing, Gikwang Tiba-Tiba Menangis…

Narsha : “Gikwang Kok Nangis ?, Mau Cium Mama Papa Dulu Ya ?”
Gyuri : “Sini Mama Cium Anak Mama Yang Tampan”, Gyuri Mencium Gikwang,

Namun Gikwang Tetap Menangis

Narsha : “Nah Udah Kan, Lho Kok Nangis, Biasa Nya Nggak Pernah Kalo Mama Papa Pergi Kerja ?”
Dujun : “Narsha Coba Nanti Kamu Bawa Gikwang Ke Dokter, Takut Nya Mungkin Dia Sakit”, Dujun Terlihat Agak Cemas.
Narsha : “Iya Jun, Biasa Nya Nggak Gini, Cup, Cup, Cup Jangan Nangis Gikwang, Anak Tampan Nggak Boleh Cengeng…”

Dan Mama Papa Gikwang Pun Pergi Ke Kantor Masing-Masing. Di Kantor Gyuri Bertemu Nicole. Dan Menanyakan Kontak Orang-Orang Keturunan Itu.

Gyuri : “Udah Dapat Nomor Telpon Nya ?”
Nicole : “Udah, Bahkan Udah Aku Telpon, Aku Udah Atur Janji Buat Kamu Di Restoran Itadakimasu, Jam 4 Sore Nanti”
Gyuri : “Hebat Kamu Nicole, Memang Wartawan Top !”
Nicole : “Lha Kamu Yang Maksa Aku Nyari Data Orang-Orang Ini, Ingat Nggak Tadi Malam, Rengekan-Rengekan Kamu, Gara-Gara Nya Aku Harus Begadang Semalaman”
Gyuri : “Sorry Ya Sorry, Tapi Aku Penasaran Karena Diary Ini”
Nicole : “Ya Udah, Kita Kan Sahabat, Ini Nih Daftar Orang-Orang Yang Bakal Kamu Temu’in”

Jiro (Keturunan Ke 4 Dari Kakak Perempuan Laina, Mahasiswa Teknik Mesin, 23 Tahun)
Stefany (Keturunan Ke 4 Dari Bangsawan Van Rane, Kepala Keluarga Van Rane Saat Ini, Pengusaha Butik, 27 Tahun)
Kenzou (Keturunan Ke 4 Dari Kepala Pelayan Alwin, Dokter Autopsi, 33 Tahun)
Lusy (Keturunan Ke 3 Dari Tukang Kebun Kanu, Pengusaha Sawit, 60 Tahun)
David (Keturunan Ke 4 Dari Pengacara Dennis, Pengacara Muda, 29 Tahun)

Gyuri Benar-Benar Sudah Tak Sabar Bertemu Kelima Orang Ini. Namun Sebelum Bertemu Kelima Orang Ini Gyuri Pergi Ke TKP Penemuan Kerangka Mayat Laina. Di Sana Para Wartawan Sudah Berkerumun. Gyuri Lalu Mencari Dokter Autopsi Yang Sudah Ia Temui Kemaren. Saat Itu Sang Dokter Tengah Memeriksa Kerangka Laina. Gyuri Kemudian Bertanya

Gyuri : “Dok Ada Perkembangan Terbaru ?”
Dokter : “Belum Ada Mbak, Cuma Di Temukan Cincin Di Bagian Paha Kerangka”
Gyuri : “Boleh Saya Lihat Cincin Nya ?”
Dokter : “Boleh, Ini” .


Dokter Lalu Memperlihatkan Cincin. Sebuah Cincin Emas Putih Bermahkota Kan Kristal Berwana Pink

Gyuri Terkagum-Kagum Memandang Cincin Itu, Pasti Harga Nya Mahal Luar Biasa, Tiba-Tiba Dari Belakang Terdengar Suara Wanita Muda Cantik Nan Anggun Berpakaian Ala Bangsawan Zaman Dulu, Di Belakang Nya Seorang Pria Muda Tampan Menggunakan Pakaian Kantoran, Mengejar Sang Wanita.

Wanita Bangsawan : “Hei Dok, Di Mana Kerangka Wanita Itu Saya Ingin Lihat, Kok Hal Ini Di Sangkut Paut Kan Dengan Keluarga Van Rane, Mungkin Saja Tubuh Itu Sudah Ada Setelah Villa Violet Ini Terjual !”
Pria Kantoran : “ Sudah Lah Fany, Kita Kan Belum Dapat Penjelasan Tentang Kerangka Ini”
Stefany : “Aku Sudah Lelah, Semalaman Wartawan Menghantui Rumah Ku, Aku Kesal , Vid !”
David : “Sudah Ya, Tenang Ada Aku”
Stefany : “Terserah Mu Lah Vid…”
Dokter : “Maaf, Saya Kenzou, Dokter Autopsi Kerangka Ini, Apa Anda Bangsawan Stefany Van Rane ?”
Stefany : “Iya, Dan Ini Pengacara Saya David, Anda Jangan Seenak Nya Menyimpulkan Kalau Kerangka Ini Adalah Laina, Sang Pelayan Yang Hilang 100 Tahun Lalu, Gila !, Mungkin Saja Ini Tubuh Orang Lain !!”
Kenzou : “Maaf Nona, Tapi Hasil Autopsi Menunjukkan Kerangka Ini Usia Nya Sudah 100 Tahun, Saat Itu Villa Violet Ini Masih Merupakan Milik Keluarga Van Rane, Lagi Pula Kami Menemukan Cincin Ini, Apa Anda Tahu ?”
Stefany : “Cincin Ini………, Di Mana Anda Menemukan Nya ?”
Kenzou : “Dari Kerangka Ini, Apa Anda Mengetahui Nya ?”
Stefany : “Tidak, Saya Tidak Tahu”
Kenzou : “Anda Yakin ?”
Stefany : “Iya…., Sudah Vid Ayo Kita Pergi, Dan Dokter Bila Ada Berita Terbaru Beri Tahu Saya !”
David : “Maaf Dok Atas Perilaku Tunangan Saya, Dia Masih Shock Tentang Penemuan Ini…”
Kenzou : “Tidak Apa-Apa Saya Mengerti…”

Gyuri Lalu Meninggalkan Lokasi, Saat Menunggu Taksi Gyuri Mendengar Gumaman Seoang Perempuan Tua

Perempuan Tua : “Laina Sang Pelayan Penuh Kekurang Ajaran Akhirnya Di Temukan”

Lalu Perempuan Itu Pergi Dan Gyuri Masuk Menaiki Taksi, Jam Masih Menunjukkan Pukul 2 Siang, Gyuri Lalu Berhenti Di Sebuah Toko Untuk Membeli Makanan Favorit Gikwang. Saat Berbelanja Gyuri Bertabrakan Dengan Seorang Mahasiswa

Mahasiswa : “Maaf Mbak, Saya Lagi Baca Koran Jadi Nggak Lihat Mbak”
Gyuri : “Nggak Kok Saya Juga Salah”
Mahasiswa : “Abis Berita Nya Tentang Penemuan Kerangka Adik Ibu Nya Nenek Saya Mbak, Oh Maaf Kok Jadi Cerita Gini, Silakan Mbak Di Lanjut Kan Belanja Nya…”

Mahasiswa Itu Pergi Dan Gyuri Melanjutkan Belanjanya. Jam Sudah Menunjukkan Setengah Empat Sore, Gyuri Lalu Pergi Ke Restoran Yang Sudah Menjadi Tempat Pertemuan. Di Sana Duduk Lah Dokter Autopsi, Kenzou Dan Perempuan Tua Yang Bergumam Tadi, Gyuri Lalu Menyapa Mereka.

Gyuri : “Halo Apa Kabar Dok, Kita Berjumpa Lagi, Dan Nyonya Adalah Nyonya Lusy, Benar Kan ?”

Gyuri Mengeluarkan Catatan Nya, Dan Mulai Mencatat.

Lusy : “Benar, Tapi Mengapa Anda Memanggil Saya Kemari, Saya Tidak Ada Sangkut Paut Nya Dengan Laina, Kakek Saya Memang Terkenal Play Boy Zaman Dulu, Namun Mana Mungkin Ia Mempunyai Hubungan Dengan Penemuan Kerangka Ini”
Kenzou : “Maaf Bu Lusy, Laina Ternyata Bukan Meninggal Sakit Atau Normal, Ia Di Bunuh, Terlihat Dari Retak Nya Bagian Belakang Tengkorak Nya.”
Lusy : “Jadi Anda Bilang Bahwa Kakek Saya Membunuh Nya ?, Mana Mungkin Laina Itu Memang Cantik Namun Ia Selalu Bertindak Tidak Sopan Ia Sering Menggoda Kakek Saya, Namun Kakek Saya Juga Merupakan Playboy Tidak Tergoda Oleh Nya !”
Kenzou : “Kalau Begitu, Ayah Kakek Saya Sepertinya Tergoda Oleh Rayuan Laina, Dia Bilang Pada Kakek Saya Jangan Percaya Perempuan, Lebih Baik Kita Dicintai Dari Pada Mencintai, Karena Biasa Nya Orang Yang Kita Cintai Meninggal Kan Kita, Sedangkan Orang Yang Mencintai Kita Tidak Akan Meninggalkan Kita”

Lalu Datang Lah Sang Mahasiswa Dan Stefany. Muka Stefany Kelihatan Tegang Berbeda Sekali Dengan Saat Gyuri Pertama Kali Bertemu.

Mahasiswa : “Perkenalkan Nama Saya Jiro, Ibu Nenek Saya Adalah Kakak Dari Laina”
Lusy : “Laina Itu Wanita Yang Mengerikan, Ia Pencuri Dan Pembohong, Semoga Kau Tidak Memiliki Darah Buruk Itu Anak Muda”
Stefany : “Aku Juga Benci Laina, Ia Telah Membuat Hidupku Menjadi Seperti Sekarang Ini, Selalu Di Kejar-Kejar Wartawan, Sekarang Kau Mau Bertanya Apa Nona Wartawan ?!”
Gyuri : “Baiklah Saya Hanya Ingin Mengetahui Tentang Orang-Orang Pendahulu Kalian, Bagaiman Watak Nya ?”

Gyuri Mencatat Dengan Serius

Jiro : “Saya Tidak Begitu Tahu Laina, Yang Saya Pernah Dengar Ia Menghilang Saat Mencari Uang Di Kota, Ia Sangat Menyukai Uang, Pembohong Dan Agak Sedikit Nakal, Ia Pernah Mencuri Uang Ibu Nenek Saya Perang, Lalu Melarikan Diri Ke Kota”
Stefany : “Keluarga Ku Tentu Saja Beradab Dan Terhormat, Hanya Sekali Saja Terdapat Isu Perselingkuhan Saat Itu, Tentang Ibu Nenek Saya Dengan Seseorang”
Kenzou : “Kalo Itu Saya Juga Tahu, Isu Itu Muncul Mungkin Karena Ayah Nenek Saya Adalah Teman Masa Kecil Nyonya Cleo Van Rane, Tapi Tentu Saja Isu Itu Tidak Benar”
Lusy : “Kalau Masalah Perselingkuhan Kakek Saya Lah Jago Nya, Karena Ia Playboy, Tapi Ia Tahu Diri Juga Dengan Status Sosial, Ia Hanya Memacari Wanita-Wanita Kampung”

Kemudian Datang Lah David Yang Membawa Martabak, Ia Datang Agak Terburu-Buru.

David : “Maaf Saya Terlambat, Ini Stefany, Martabak Yang Kau Pesan”
Stefany : “Thanks David, Di Restoran Jepang Ini Mana Ada Martabak”
Gyuri : “Baiklah Sekarang Sudah Lengkap, Mari Kita Lanjutkan”
David : “Setahu Saya Berdasar Kan Info Yang Saya Dapat Laina Suka Mencuri Dan Berbohong, Ia Pernah Mencuri Uang Bangsawan Van Rane, Namun Ia Memohon Agar Tidak Di Hukum, Jadi Nya Ia Tidak Di Hukum Dan Berjanji Untuk Tidak Mengulangi Perbuatan Nya”
Kenzou : “Lalu Bagaimana Dengan Cincin Ini ?”
David : “Saya Sudah Melihat Dokumen-Dokumen Tentang Harta Warisan Keluarga Van Rane, Tidak Ada Tentang Cincin Ini. Yang Ada Hanya Lah Bukti-Bukti Pengiriman Uang Ke Alamat Cleo Van Rane Di Desa Terpencil Itu”
Kenzou : “Seandai Nya Saya Bisa Bertemu Ayah Nenek Saya Pasti Saya Bisa Bertanya Dengan Nya, Ia Tahu Segala Nya, Ia Terkenal Cerdas”
Gyuri : “Kapan Ia Meninggal ?
Kenzou : “Ia Meninggal 15 Tahun Setelah Pergi Dari Kediaman Van Rane”
Lusy : “Setelah Bangsawan Van Rane Gantung Diri. Cleo Van Rane Tampak Terlalu Sedih Dan Menyendiri Ia Melarikan Diri Ke Sebuah Desa Terpencil Tidak Mau Berhubungan Dengan Siapapun, Dan Keuangan Keluarga Memburuk, Semua Pelayan Pergi, Termasuk Kakek Saya, Padahal Ia Sangat Mencintai Kebun Di Silentsia, Lalu 10 Tahun Kemudian Terdengar Kalau Cleo Van Rane Menikah Lagi”
Gyuri : “Seperti Nya Saya Sudah Mendapatkan Titik Terang Nya, Hanya Tinggal Penyelidikan Sedikit Lagi Saja”
Stefany : “Benar Kah ?, Semakin Cepat Berita Ini Berlalu Semakin Tentram Hati Ini, Aku Lelah Menghadapi Wartawan. Baik Lah Kalo Begitu Tolong Beri Tahu Saya Bila Terjadi Anda Menemukan Sesuatu, Saya Akan Berikan Anda Alamat Saya”
Gyuri : “Baiklah Silakan”

Gyuri Memberi Kan Peralatan Nya, Stefany Lalu Menuliskan Alamat Nya

Gyuri : “ Ada Lagi Yang Mau Memberikan Alamat Nya ?”
Lusy : “Aku Sudah Tidak Mau Berurusan Dengan Laina, Tapi Perut Ku Lapar”

Lalu Lusy Pergi Sambil Mencomot Sepotong Martabak Dengan Cepat

Jiro : “Saya Juga, Saya Sebentar Lagi Ada Ujian, Maaf Tidak Bisa Membantu”

Jiro Juga Mengambil Sepotong Martabak Lalu Pergi Sambil Mengucapkan Terima Kasih Kepada David.

Stefany : “Oh Ya Nona Nanti Saya Minta Alamat Nona, Tolong Tuliskan Di Catatan Anda, Nanti Saya Ambil, Saya Permisi Ingin Ke Toilet Sebentar…”

Stefany Pergi Ke Toilet

Kenzou : “Saya Ingin Tahu Bagaimana Perkembangan Kasus Ini, Saya Ingin Mengetahui Sesuatu Yang Anda Ketahui, Saya Akan Berikan Alamat Saya”

Kenzou Lalu Menuliskan Alamat Nya

David : “Aku Juga, Aku Kan Pengacara Keluarga Van Rane”

David Lalu Menuliskan Alamat Nya Dan Mengembalikan Pada Gyuri, Gyuri Lalu Me

David : “Silakan Di Makan Martabak Nya, Tinggal 7 Potong Lagi Nih”

Kenzou Dan David Lalu Menyantap Martabak

Kenzou : “Enak Ya, Kamu Beli Di Mana ?”
David : “Di Simpang Pasar Baru, Nona Wartawan Tidak Makan ?”
Gyuri : “Oh Ya Sebentar Saya Mau Menulis Kan Alamat Saya Dulu”

Gyuri Menuliskan Alamat Nya Saat Stefany Kembali Dari Toilet.

Stefany : “Silakan Nona Wartawan Martabak Ini Enak Lho, Saya Sangat Suka”
Gyuri : “Iya Terima Kasih….”

Saat Gyuri Hendak Makan, Tiba-Tiba Handphone Gyuri Berdering. Gyuri Mengangkat Nya

Narsha : “Ri, Gikwang Nangsi Terus Seharian, Udah Aku Bawak Ke Dokter Tapi Kata Dokter Gikwang Sehat-Sehat Saja, Aku Nggak Ngerti Nih”
Gyuri : “Ntar Lagi Aku Pulang Tunggu Ya…”

Selesai Gyuri Menutup Telpon Nya, Terdengar Lah Teriakan Stefany. David Tiba-Tiba Kejang Dan Roboh, Ia Terjatuh Dari Kursi Nya, Dan Tewas, Suasana Lalu Kacau Balau, Polisi Datang Dan Jenazah David Di Bawa Untuk Di Autopsi. Gyuri, Stefany Dan Kenzou Lalu Di Tanyai. Kemudian Mereka Semua Disuruh Pulang. Jam Tangan Gyuri Menunjukkan Pukul 11 Malam, Gyuri Yang Lelah Seharian Mencari Data Kasus Ini Lalu Berjalan Menuju Kantor Dujun. Jalanan Sangat Sepi. Gyuri Lalu Menelpon Narsha Untuk Menanyakan Kabar Gikwang.

Gyuri : “Halo Sha, Gimana Gikwang, Aku Ntar Lagi Pulang, Aku Udah Di Jalan Dekat Kantor Nya Dujun, Aku Mau Bicarakan Sesuatu Dengan Bapak Nya Gikwang Sebelum Terlambat”
Narsha : “Cepat Ya Ri, Gikwang Masih Nangis Nih, Emang Ada Apa ?”
Gyuri : “Kayak Nya Aku Udah Tahu Misteri Kerangka Laina Di Villa Violet Itu”
Narsha : “Lapor Polisi Aja Ri”
Gyuri : “Tapi Ada Hal Yang Aku Sedikit Ragu, Dan Aku Mau Cerita Sama Dujun”
Narsha : “Ya Udah, Tapi Cepat Pul…….”

Belum Sempat Narsha Menyelesaikan Kalimat, Terdengar Teriakan Gyuri, Pundak Tangan Kanan Gyuri Robek Terluka Tersabit Oleh Pisau. Handphone Gyuri Terjatuh Dan Darah Berceceran Di Tangan Nya

Narsha :”Halo Ri, Ada Apa, Halo ! ! !”

Narsha Panik Bukan Main, Lalu Ia Menelpon Dujun.

Narsha : “Dujun Cepat Cari Gyuri ! !”
Dujun : “Ada Apa Sha ?, Pelan-Pelan Ngomong Nya”
Narsha : ‘Tadi Aku Nelpon Gyuri, Lalu Ia Teriak Kayak Lagi Di Serang Orang, Sekarang Gyuri Ada Di Jalan Dengan Kantor Kamu, Cepat Cari Dia Jun, Perasaan Ku Nggak Enak, Ternyata Gikwang Nangis Seharian Gara-Gara Ini, Ibu Nya Dalam Bahaya Jun, Cepat Cari Gyuri……”

Dujun Langsung Menutup Telpon, Wanita Yang Ia Cintai Sedang Dalam Bahaya, Ia Berjalan Melewati Jalan Yang Biasa Gyuri Lalui Saat Ke Kantor Nya. Di Sana Ia Menemukan Gyuri Tengah Lari Terseret-Seret, Baju Nya Sudah Hampir Koyak Dan Tubuhnya Luka-Luka. Di Belakang Nya Sesosok Manusia Tengah Hendak Membunuh Gyuri. Dujun Langsung Menerjang Sesosok Manusia Itu Hingga Sosok Itu Pingsan. Dujun Lalu Memanggil Ambulan Dan Polisi. Nyawa Gyuri Terselamat Kan. Dan Sosok Itu Lalu Di Hukum Sesuai Perbuatan Nya. Gyuri Lalu Menceritakan Analisa Nya Di Hadapan Polisi Tentang Pembunuhan Seabad Lalu Itu. Dan Ternyata Itu Lah Kenyataan Nya.

Ada Yang Bisa Menerka Apa Yang Terjadi, Bakalan Dapat RP + 1 Dari Saya

1 komentar:

ige said...

bodo amat paling yang nyerang Tsabit & Dama